Tingkat Kepuasan Difabel Terhadap Pembangunan Infrastruktur

Tingkat Kepuasan Difabel Terhadap Pembangunan Infrastruktur. Merupakan salah satu indikator yang ditanyakan dalam monitoring implementasi SDGs Goal 9 (Infrastruktur) di Kabupaten Bantul.

Tingkat kepuasan tersebut menjadi salah satu hal yang dibahas dalam FGD Hasil Monitoring Implementasi SDGS Goal 9 (Infrastruktur) di Kabupaten Bantul pada tanggal 12 September 2020 lalu.

FGD ini diselenggarakan oleh CIQAL, ILAI dan MPM PP Muhammadiyah, serta didukung oleh Disability Rights Fund. Merupakan bagian dari Program Advokasi RAD SDGs Untuk Memastikan Perlindungan dan Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas di Tingkat Kabupaten.

Monitoring dilakukan oleh penyandang disabilitas yang terdiri dari disabilitas fisik, Tuli dan Netra. Metode pengumpulan data yang dilakukan para enumerator adalah melalui wawancara, dan pengamatan (observasi). Narasumber terdiri dari Bappeda Kabupaten Bantul, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul, FORPI (Forum Pemantau Independen), Kontraktor, dan Penyandang Disabilitas.

Adapun hasil monitoring terhadap infrastruktur di Kabupaten Bantul antara lain sebagai berikut:

Kualitas Infrastruktur Jalan di Kabupaten Bantul

Penilaian Narasumber terhadap kualitas infrastruktur jalan antar rumah hunian di lingkungan tempat tinggal narasumber bagi pengguna kursi roda, Lansia, anak-anak adalah: sebanyak 72% responden menjawab Buruk, 12% menjawab Sangat Buruk, 12% menjawab Baik, dan hanya 4% yang menjawab Sangat Baik. Catatan yang diberikan sebagian responden adalah tidak aksesibel.

Saat responden diminta untuk memberikan penilaian terhadap kualitas infrastruktur jalan dari desa tempat responden berdomisili ke tempat pertokoan terdekat, maka hanya 4% responden yang menjawab Buruk, sedangkan 80% menjawab Baik. Dari responden yang menjawab Baik memberikan catatan, bahwa kualitas infrastruktur jalan tersebut Baik utk motor, namun buruk untuk kursi roda.

Observasi dengan Variable aksesibilitas terhadap Kantor Bappeda Bantul:

  • Tersedia ramp atau jalan landai untuk berbagai warga/ pengguna kursi roda.
  • Ada kemudahan mendapatkan toilet yang bisa digunakan untuk semua orang (Ukuran pintu minimal 110 Cm, lebar ruang toilet dapat untuk manuver kursi roda). Artinya ada toilet yang aksesibel di kantor Bappeda Bantul
  • Terdapat papan informasi tentang peta gedung
  • Tersedia petunjuk arah/ informasi untuk menuju ruang-ruang yang ada.
  • Tersedianya teks informasi / running teks
  • Tidak tersedia tempat parkir bagi motor/mobil disabilitas.

Observasi dengan variabel aksesibiltas di kantor Dinas PU Bantul:

  • terdapat ramp untuk pengguna kursi roda, namun ramp cukup curam & portable. Serta tidak terdapat handriil pada ramp.
  • Petunjuk arah belum ada. Lift belum ada.
  • Tempat parkir tidak ada petunjuk.
  • Tidak tersedia tempat parkir bagi motor/mobil disabilitas.
Tingkat Kepuasan Difabel Terhadap Pembangunan Infrastruktur
Ramp di Kantor Dinas PU Bantul

Observasi dengan variabel aksesibiltas di Komplek Pemda Bantul (Manding):

  • Tersedia ramp untuk pengguna kursi roda, dan ada handriil pada setiap ramp
  • Tersedia petunjuk arah/ informasi untuk menuju ruang-ruang yang ada.
  • Tidak tersedia tempat parkir bagi motor/mobil disabilitas

Observasi dengan variabel aksesibiltas di Puskesmas Jetis II:

  • ramp hanya satu di jalan masuk dan untuk jalan keluar.
  • Terdapat toilet yang aksesibel.
  • Terdapat papan informasi tentang peta gedung.
  • Tersedia petunjuk arah/ informasi untuk menuju ruang-ruang yang ada.
  • Tersedianya teks informasi / running teks.

Observasi dengan variabel aksesibilitas di Pasar Bantul: Tersedia ramp. Tidak tersedia toilet yang aksesibel, tidak ada teks informasi.

Observasi dengan variabel aksesibiltas di Kantor Kecamatan Kasihan:

  • Tersedia ramp untuk pengguna kursi roda, dan ada handriil pada setiap ramp.
  • Terdapat toilet yang aksesibel.
  • Terdapat papan informasi tentang peta gedung.
  • Tersedia petunjuk arah/ informasi untuk menuju ruang-ruang yang ada.

Tingkat Kepuasan Penyandang Disabilitas Terhadap  Program Pembangunan Infrastruktur Daerah

Terhadap pertanyaan terkait tingkat kepuasan responden penyandang disabilitas ini, responden diminta untuk memberi nilai antara 1 sampai 4, di mana nilai 1 adalah yang terburuk dan 4 adalah yang terbaik.

Hasil Monitoring terkaita Tingkat Kepuasan Difabel Terhadap Pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:

  1. Aksesibilitas gedung Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul sudah aksesibel untuk semua. Sebanyak  5% responden memberi nilai satu, 94% memberi nilai dua. Artinya terhadap Aksesibilitas gedung Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul, penyandang disabilitas memiliki tingkat kepuasan yang rendah..
  2. Aksesibilitas  berupa guiding block di jalan kabupaten ramah disabilitas:. sebanyak 16,7% responden difabel memberikan nilai 1, sedangkan 83,3% responden difabel memberi nilai 2. Ini berarti terhadap guiding block di jalan kabupaten, penyandang disabilitas memiliki tingkat kepuasan yang rendah. 
  3. Aksesibilitas  berupa ramp landai di trotoar di jalan kabupaten ramah disabilitas: Dari interval nilai 1-4, sebanyak 21% responden memberi nilai satu, dan 78,9% memberi nilai dua. Ini berarti Aksesibilitas  berupa ramp landai di trotoar di jalan kabupaten Bantul tidak ramah disabilitas. Karean itulah tingkat kepuasan penyandang disabilitas rendah.
  4. Aksesibilitas website Pemerintah Kabupaten Bantul ramah disabilitas: Sebanyak 33,3% responden memberi nilai satu, dan 66,7% responden memberi nilai dua.  Ada catatan, bahwa dari segi navigasi, website tersebut mudah dan ringan, namun tidak ada fitur aksesibilitasnya, sehingga Difabel netra kesulitan untuk mengakses website tersebut. Artinya, website tersebut mudah untuk non difabel, namun tidak aksesibel uuntk penyandang disabilitas.
  5. Aksesibilitas halte/terminal ramah disabilitas: Sebanyak 31,25% responden memberi nilai satu, dan 68,75%responden memberi nilai dua. Ini berarti penyandang disabilitas memiliki tingkat kepuasan yang rendah terhadap aksesibilitas halte/terminal.
  6. Aksesibilitas stadiun Sultan Agung ramah disabilitas: Sebanyak  27,78% responden memberi nilai satu, dan 77,8%responden memberi nilai dua. Namun ada catatan-catatan yang diberikan responden, yaitu meskipun belum benar-benar aksesibel namun sudah mulai ada akses landai, namun untuk pintu masuk kurang lebar untuk kursi roda.

Demikian sebagian dari hasil monitoring Penyandang disabilitas terhadap implementasi SDGs Goal 9 (Infrastruktur) di Kabupaten Bantul. Monitoring ini dilakukan setelah penyandang disabilitas mendapatkan training monitoring yang dilakukan via secara online.

Translate ยป
Scroll to Top