Difabel Gunungkidul Diikutsertakan Dalam Perencanaan Pengentasan Kemiskinan. Adalah salah satu hal yang terungkap pada FGD Hasil Monitoring Implementasi SDGs Berperspektif Disabilitas di Gunungkidul. Dilakukan tanggal 6 September 2020 di Kampung Tani Piyaman, Gunungkidul.
FGD (Focus Group Discussion) ini merupakan proses lanjutan dari kegiatan Monitoring Implementasi SDGs Berperspektif Disabilitas. Untuk Kabupaten Gunungkidul sendiri, monitoring lebih dititik beratkan pada Goal 1 SDGs, yaitu Tanpa Kemiskinan. Dan monitoring dilakukan oleh para penyandang disabilitas di Kabupaten Gunungkidul.
Dari Hasil monitoring, terungkap sebagai berikut:
Terkait Perencanaan Pencapaian Tujuan 1 SDG’s Berperspektif Disabilitas
Tentang ada tidaknya forum resmi yang melibatkan Penyandang Disabilitas dalam proses perencanaan program pengentasan kemiskinan, di jawab Ada. Yaitu melalui Musrenbang (Musyawaran Perencanaan Pembangunan) di tingkat Desa – Kabupaten.
Saat ditanyakan apakah Penyandang Disabilitas yang terlibat dalam proses perencanaan program pengentasan kemiskinan berasal dari berbagai ragam disabilitas, dijawab: ada penyandang disabilitas yang mewakili, yakni FKDG (Forum Komunikasi Disabilitas Gunungkidul). Artinya memang Difabel Gunungkidul diikutsertakan dalam perencanaan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Gunungkidul.
Berkaitan dengan ketersediaan data Penyandang Disabilitas yang berstatus miskin, dari monitoring ke Pemerintah, dijawab Ada. Ada data PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) kurang lebih 8000 dari berbagai sistem.
Masih terkait dengan data. Saat ditanyakan apakah Tersedia Data Penyandang Disabilitas berdasar potensi keterampilan dan tingkat pendidikan, menurut Dinsos Kabupaten Gunungkidul, belum ada data. Data yang tersedia hanya data dari servis kursi roda.
Dokumen Perencanaan Pencapaian Tujuan 1 SDG’s Berprspektif Disabilitas
Untuk pertanyaan Ada tidaknya dokumen perencanaan pengentasan kemiskinan (misal Strategi Pengentasan Kemiskinan, ataupun Rencana Aksi Daerah). Jawabannya Ada, yaitu RKA (Rencana Kerja Anggaran).
Dalam dokumen perencanaan pengentasan kemiskinan apakah terdapat sasaran khusus pada penyandang disabilitas? Bappeda Gunungkidul menjawab: Ada, dalam dokumen SKPD. Jawaban Dinsos Gunungkidul, Ada, dan koordinasi dengan FKDG mengusulkan kebutuhan. —Di RAD tidak ada yang eksplisit untuk sasaran khusus Penyandang Disabilitas–
Progam Bantuan Sosial Bagi Penyandang Disabilitas
Apakah Terdapat program bantuan sosial bidang pendidikan bagi penyandang disabilitas? Jawaban dari Dinsos Gunungkidul, Tidak ada. KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk disabilitas khusus belum ada, KIP menyeluruh/inklusi.
Apakah Terdapat program bantuan sosial untuk pemenuhan kebutuhan pangan bagi penyandang disabilitas? Menurut Dinsos, Ada. Ada bantuan makanan paket sembako, dan seberapa banyak tidak tetap. Cara seleksi diprioritaskan yang mengajukan proposal.
Terkait ada tidaknya program bantuan sosial bidang kesehatan bagi penyandang disabilitas, dijawab Ada. Yaiu melalui Jamkesos (Jaminan Kesehatan Sosial).
Apakah terdapat program bantuan sosial bidang perumahan/permukiman bagi penyandang disabilitas?. Menurut Dinsos: ada, usulan dari desa. jawaban Bappeda,bantuan sosial bidang perumahan bagi penyandang disabilitas tidak ada, namun Bappeda mengarahkan sasaran adalah penyandang disabilitas.
Perlu diketahui bahwa monitoring ini merupakan uji coba dari tool monitoring yang telah disusun. Untuk melihat apakah penyandang disabilitas yang melakukan monitoring di lapangan bisa memahami tools tersebut atau tidak, setelah sebelumnya dilakukan training monitoring.–Video training monitoring implementasi SDGs Goal 1 di Gunungkidul bisa dilihat di sini.—
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Koalisi CIQAL-ILAI-MPM PP Muhammadiyah dengan didukung Disability Rights Fund (DRF).